Propet Muhammad, The Leader Of The World

By. Binti Rosidah (XII IIK)

Diantara ribuan umat sejagat raya ini, ada satu manusia yang sangat diberkati. Beliau menjadi manusia paling mulia, sebab memiliki keutamaan luar biasa yang tidak bisa dicapai seluruh makhluk di muka bumi ini. Bahkan jejak kehidupannya terekam jelas di buku sejarah. Begitu banyak pengorbanan yang telah beliau lakukan, mulai dari menaklukan kota kelahirannya, menuntun cahaya dalam kegelapan, menerangi seluruh alam, tabah akan penyiksaan kafir Quraisy yang tiada hentinya, berdakwah dengan sabar, dan terakhir menjadi role model bagi seluruh alam.

Nabi Muhammad SAW, pemimpin yang sangat sempurna. Nabi terakhir bagi umat islam dan tentunya adalah nabi yang sangat mulia. Peranannya di islam sangat amat besar. Selain menyampaikan risalah dari Allah dan mengajak kepada ketauhidan, Nabi Muhammad juga dijuluki sebagai Uswatun Hasanah (suri tauladan yang baik) dan Rahmatan Lil ‘alamiin (rahmat bagi semesta alam). Oleh karena itu, Nabi Muhammad disebut sebagai nabi yang paling utama.

Menurut sebuah riwayat, Imam ja’far Shadiq berkata bahwa orang-orang bertanya kepada Nabi Muhammad SAW, tentang sebab beliau lebih utama dibandingkan dengan nabi-nabi sebelumnya padahal beliau adalah nabi terakhir. Nabi Muhammad berkata, “itu karena aku adalah orang pertama yang beriman pada Tuhanku? Mereka semua menjawab ‘ya, aku mendahului semua yang beriman pada Allah.” (Sayyid Muhammad Baqir Al-Majlisi, Hayat al-Qulub: menghidupkan kalbu melalui kisah unik para nabi, cet ke-1, (Depok: Pustaka IIMaN, 2014), h.49.

Masyaallah, subhanallah. Sesungguhnya beliau adalah benar-benar manusia termulia. Melihat dalam lantunan syair Arab-Jawa, pujian orang-orang zaman dahulu:

مُحَمَّدٌ بَشَرُ لَا كَـلْبَشَرِ ۞ بَلْ هُوَ كَـلْيَقُوْ تِ بَيْنَ الْحَجَر.                  

Kanjeng nabi muhammad iku manungso

Nanging ora koyo lumrah e manungso

Balek kanjeng nabi iku koyo inten

Kumpul antarane watu dudu inten

(Muhammad SAW adalah seorang manusia, namun bukan manusia biasa. Dia laksana batu permata diantara bebatuan biasa) (syair muhammaddun basyarun laa kalbasyari).

Sebagai Leader Of The World, Rasulullah SAW diutus oleh Allah SWT untuk menyampaikan kebenaran, memberikan petunjuk kepada umat manusia tentang yang haq dan yang bathil. Allah SWT telah menunjuk langsung Nabi Muhammad SAW sebagai utusan sekaligus penutup para nabi dan rasul. Itu berarti, agama yang dibawa beliau adalah agama yang terakhir, penyempurna dari agama-agama sebelumnya.

Nabi Muhammad SAW dalam menjalankan dakwahnya sudah pasti maksum, artinya mereka terbebas dari dosa apapun. Baik yang diketahui, tidak diketahui, maupun secara tidak sengaja. Sayyid Muhammad Baqir Al-Majlisi menuliskan dalam bukunya, para nabi diutus oleh Allah SWT kepada umat manusia dengan tujuan oleh Allah SWT kepada umat manusia dnegan tujuan agar manusia dengan tujuan agar manusia mematuhi mereka, menjalankan perintah Allah, dan menjauhi larangan-Nya. Dengan demikian, seandainya Allah tidak menjadikan mereka maksum, maka tujuan itu tidak akan tercapai dan melakukan sesuatu yang sia-sia tidaklah sesuai dengan sifat yang Maha bijaksana. Para nabi diutus dengan membawa pesan kepada umat manuswia untuk berbuat kebajikan dan menghindari kejahatan. Jadi, para nabi itulah yang terlebih dahulu harus mempraktikan segala yang mereka ajarkan kepada umatnya. (Sayyid Muhammad Baqir Al-Majlisi, Hayat Al-Qulub: Menghidupkan Kalbu Melalui Kisah Unik Para Nabi, cet ke-1, (depok:Pustaka IIMaN, 2014), h.40

“Barang siapa yang Allah kehendaki untuk memmberikan petunjuk kepadanya, niscaya dia melapangkan dadanya untuk menerima islam. Dan barang siapa yang dikehendaki Allah kesesatannya, niscaya Allah menjadikan dadanya sesak, lagi sempit, seolah-olah ia sedang mendaki ke langit. Begitulah Allah menimpakan siksa kepada orang-orang yang tidak beriman.” (Q.S. Al-An’am [6]: 125)

Perjalanan hidup Nabi Muhammad Saw menyingkapkan kerja tuhan yang misterius di dunia, dan mengilustrasikan keislaman sempurna yang harus dilakukan setiap manusia kepada sang ilahi. Sejak masa hidup Nabi, kaum muslim telah berupaya untuk memaknai kehidupan beliau dan menerapkannya kepada kehidupan mereka sendiri. Kurang lebih seratus tahun semenjak wafatnya Muhammad, ketika Islam terus menyebar ke wilayah-wilayah baru dan mendapatkan pemeluk baru, para sarjana Muslim mulai mengompilasi kumpulan besar ucapan (hadis) dan kebiasaan (sunnah) Nabi, yang nantinya bisa menjadi pedoman bagi umat musllim lainnya. Sunnah mengajarkan kaum Muslim untuk meneladani cara Muhammad berbicara, makan, mencintai, bersuci, dan beribadah, agar dalam detail-detail terkecil kehidupan sehari-hari mereka, mereka mereproduksi kehidupan beliau di muka bumi dengan harapan mereka akan meraih kecenderungan batin Nabi untuk tunduk sepenuhnya kepada Tuhan. (Karen Armstrong, Muhammad: Prophet For Our Time, cet-1 (Bandung: HarperCollins Publisher, 2006), h.29  

Dari segi akhlak, Allah SWT menggambarkan akhlak nabi Muhammad secara umum dalam Q.S Al-Qalam ayat 4:

“Dan sesungguhnya engkau benar-benar berbudi pekerti yang luhur.” Beliau menghadapi rintangan yang luar biasa dalam hidupnya. Tidak sedikit beban yang ditanggung oleh Nabi Muhammad Saw dalam menyebarkan dakwah ajaran yang dibawanya. Ejekan, makian, perlakuan kasar dan ancaman pembunuhan diterimanya dari orang-orang musyrik makkah. Namun, itu semuanya tak membuat kesabaran beliau luntur. Kasarnya tindakan pengusiran penduduk Thaif terhadap nabi Muhammad SAW tidak membuat beliau serta merta mendoakan mereka dengan azab. Tapi justru sebaliknya: “Bahkan saya berharap agar Allah menjadikan dari keturunan mereka orang-orang yang menyembah Allah dan tidak bebruat syirik kepada-Nya sedikit pun, “kata beliau saat malaikat penjaga gunung menawarkan kepadanya untuk menimpakan gunung Abu Quraisy dan gunung yang di sebelahnya kepada penduduk Thaif. (Shahih Bukhari).

Dan bagaiman pun juga kasarnya perlakuan dan azab dari kaum musyrik penduduk makkah kepadanya dan umat pengikutnya, tapi itu tak membuatnya dendam kepada mereka di saat pembebasan Makkah pada tahun 8 H. Malah beliau memberikan pengampunan yang sebesar-besarnya kepada penduduk Makkah.

Nabi Muhammad SAW adalah teladan sempurna dalam setiap aspek kehidupan. Beliau mengajarkan kita tentang kebajikan, keadilan, dan kasih sayang yang tiada tar. Keberanian beliau, kesabaran, dan ketulusan Nabi Muhammad SAW dalam menyebarkan ajaran Islam adalah rahmat bagi seluruh alam. Dengan akhlak yang mulia dan bimbingan yang bijaksana, Nabi Muhammad SAW telah membimbing umat manusia menuju cahaya kebenaran dan jalan yang lurus. Kehidupan Nabi Muhammad SAW adalah contoh nyata dari sifat-sifat terbaik manusia. Beliau menunjukkan kepada kita bagaimana hidup dengan penuh integritas dan cinta. Nabi Muhammad SAW adalah sumber cahaya dan petunjuk dalam kegelapan. Dengan mengikuti jejaknya, kita menemukan jalan menuju kedamaian dan kebahagiaan sejati.

Sebagai utusan terakhir dan teladan sempurna, Nabi Muhammad telah meninggalkan jejak yang mendalam dalam sejarah umat manusia. Kehidupan beliau adalah cerminan dari akhlak mulia, kepemimpinan yang bijaksana, dan dedikasi tanpa batas dalam menyebarkan pesan kebenaran, dengan keteladanan beliau, kita diingatkan akan pentingnya nilai-nilai seperti keadilan, kasih sayang, dan integritas dalam setiap aspek kehidupan.

Ajaran dan sunnah Nabi Muhammad SAW terus menerangi jalan umat Islam, memberikan pedoman bagi setiap individu untuk menjalani hidup dengan penuh makna dan keharmonisan. Memahami dan mengikuti jejak beliau bukan hanya tentang mengikuti ritual keagamaan, tetapi juga tentang menerapkan prinsip-prinsip luhur yang beliau ajarkan dalam tindakan sehari-hari. Dengan mengingat dan mengangungkan Nabi Muhammad Saw, kita tidak hanya menghormati sejarah, tetapi juga berkomitmen untuk meneruskan warisan beliau dalam membangun dunia yang lebih baik, lebih adil, dan penuh kasih. Semoga langkah kita senantiasa berpijak pada teladan beliau, menjadikan kehidupan kita lebih bermanfaat dan harmonis.