By. Arina khusnul H. dan Arini Khusnil H. (XII IIS A)
Perjalanan hidup Rasullullah SAW merupakan kisah yang penuh inspirasi dan motivasi bagi umat Islam. Nabi Muhammad SAW merupakan Nabi terakhir yang diutus oleh Allah SWT untuk menyebarkan risalah-risalah langit. Agama Islam Merupakan ajaran yang dibawa olehnya untuk diajarkan kepada umat manusia. Dengan kegigihan dan perjuangan, beliau mampu berdakwah dengan penuh kasih sayang antar sesama manusia. Hal ini sesuai dengan inti dari Islam itu sendiri, yakni menyebarkan Islam secara Rahmatal lil alamin.
Agama Islam yang dibawa Rasulullah SAW memberikan makna penting bagi umat manusia. Makna yang menjadikan kehidupan jahiliyah menjadi kehidupan yang terang-benderang dengan segenap ajaran Islam yang memberikan perdamaian. Ajaran agama Islam mengubah kehidupan yang awalnya tidak mempunyai rasa kemanusiaan menjadi kehidupan yang lebih baik, dihargai dan dihormati.
Dalam proses penyebaran agama Islam, Rasulullah SAW memiliki banyak sekali rintangan yang dialami. Dimana rintangan itu tidak membuat Rasulullah SAW goyah terhadap penyebaran Islam yang dilakukan. Proses itulah yang dapat dijadikan sebagai teladan yang baik bagi umat Islam. Perkara-perkara yang dilakukan Nabi Muhammad SAW menjadi sunah bahkan kewajiban yang dapat kita Imani. Keteladanan itu bisa menjadi contoh yang bisa ditanamkan sejak kecil sehingga menjadikan kebiasaan yang baik. Ada beberapa kisah Nabi Muhammad SAW yang dapat dijadikan teladan bagi umat Islam. Antara lain:
Agama Islam yang dibawa Nabi Muhammad SAW mulai tersebar diseluruh Makkah. Hal ini yang membuat kaum Quraisy merasa geram, kesal terhadap Nabi Muhammad SAW. Meskipun merasa geram kaum Quraisy merasa sungkan pada Abu Thalib paman Nabi Muhammad yang selalu melindungi Nabi sekaligus tokoh terkemuka Quraisy. Dalam mencegah Nabi memperluas Islam, kaum Quraisy mendatangi Abu Thalib memohon pada beliau agar Nabi Muhammad SAW tidak berdakwah kembali.
Mendengar protesan tersebut Abu Thalib merasa bingung harus memilih Nabi Muhammad yang beliau sayang dan rawat sepenuh hati atau kaum Quraisy. Dalam dua pilihan yang berat itu Abu Thalib merasa kasihan pada Nabi yang menanggung beban yang berat dan beliau memilih terus melindungi keponakannya dan berjanji tidak akan menyerahkan Nabi Muhammad SAW pada kaum Quraisy. Ketidakpuasan kaum Quraisy akan penyebaran Islam yang meluas, membuat masyarakat yang masih mempercayai kepercayaan nenek moyang melakukan penyiksaan, cemoohan, memfitnah Nabi dan kaum Muslimin lainnya. Meski begitu Nabi Muhammad tetap mendoakan orang-orang yang mencaci-maki dirinya.
Banyak cara yang dilakukan kaum Quraisy dalam mencegah penyebaran Islam yang dilakukan Nabi seperti, Abu Lahab yang memfitnah Nabi sebagai tukang sihir. Meskipun difitnah oleh pamannya sendiri Nabi tetap bertekad untuk berdakwah. Selain itu, Nabi juga diiming-imingi harta, tahta, dan wanita oleh kaum Quraisy. Begitu banyak cobaan Nabi dalam berdakwah, Nabi terus melangkah maju tanpa menghiraukan godaan setan yang dilakukan kaum Quraisy.
Setelah perang badar berakhir, kaum Quraisy merasa kecewa dengan kekalahan yang mereka dapat. Meraka berniat untuk melakukan penyerangan lagi sebagai balas dendam. Penyerangan itu bernama perang Uhud dimana perang tersebut terjadi di bukit Uhud. Mulanya kaum Musliminin dengan pertolongan Allah SWT dapat memenangkan perang melawan kaum Quraisy, namun sayang karena kelalaian prajurit pemanah yang tergiur dengan harta rampasan yang dilemparkan kaum Quraisy, dijadikan kesempatan kaum Quraisy untuk menyerang Kembali. Serangan bertubi-tubi pun dilakukan kaum Quraisy hingga membuat Nabi Muhammad SAW terluka. Akhirnya Nabi dilindungi oleh sahabat-sahabatnya dari serangan kaum Quraisy. Walaupun serangan terus-menerus, Nabi dan sahabat tidak lupa untuk mengerjakan sholat dan meminta pertolongan kepada Allah SWT supaya dipermudah. Perang ini adalah suatu peristiwa yang menyayat hati, pasukan Muslimin dibunuh dengan kejam, dimutilasi anggota tubuh nya hingga darah bercucuran.
Dalam peperangan, Rasullullah SAW dan para sahabat-sahabarnya terus mengingat Allah SWT untuk meminta pertolongan kepada-Nya. Sebagai seorang Muslim kita harus meneladani perbuatan Rasullullah SAW yang terus mengingat Allah SWT dengan mengerjakan sholat dan melakukan kebajikan meskipun ditempat orang lain.
Perang badar merupakan perang pertama kaum Muslimin dalam penentuan kelangsungan dakwah Islam apakah terus berlanjut atau mati. Perang badar dipicu karena kekejian kaum Quraisy dalam menghentikan penyebaran Islam. Dalam perang badar banyak sekali hal-hal yang perlu diapresiasi dari kaum Musliminin. Salah satunya adalah tidak membedakan antara kaum Muslimin dan non-Muslimin yang meninggal.
Dalam perang badar yang dimenangkan oleh kaum Musliminin terjadi pertumpahan darah yang menyebabkan banyaknya kematian, baik itu dari kaum Quraisy maupun kaum Muslimin. Dalam kematian tersebut, kaum Muslimin yang masih hidup yang dipimpin Rasullullah SAW menguburkan jenazah prajurit Muslim yang gugur bahkan kaum Quraisy yang jelas-jelas memerangi Rasulullah SAW
Dalam kehidupan yang beragam seperti sekarang, berbeda-beda suku, agama, ras, dan budaya yang ada di Indonesia kita harus menghargai perbedaan yang ada. Kita tidak boleh menghina atau bahkan memerangi orang yang berbeda dengan kita. Rasulullah SAW sendiri mengajarkan hal tersebut sejak zaman peperangan yang beliau lakukan.
Perang khandaq bisa dikatakan perang parit, dimana usulan membuat parit berasal dari Salman Al- Farizi dan Rasulullah pun menyetujui usulan yang Salman berikan sehingga mengutus kaum Musliminin untuk begotong-royong membuat parit yang luas dan dalam agar kaum Quraisy tidak bisa memasuki wilayah kaum Musliminin.
Saat pembangunan parit, kaum Musliminin terhalang oleh batu besar yang tidak bisa mereka pecahkan. Kemudian mereka mengadu kepada Rasulullah SAW dan Rasulullah pun mulai memegang martil dan memukul batu itu sebanyak 3 kali pukulan. Akhirnya batu besar itu dapat terpecahkan dan pembangunan parit yang dilakukan membuahkan hasil dengan tidak masuknya kaum Quraisy ke wilayah kaum Muslimin. Dengan begotong-royong dalam bermasyarakat, semua pekerjaan berat menjadi ringan dan cepat terselesaikan. Tidak ada pertengkaran atau permusuhan di dalam Masyarakat dan semua orang dapat menjadi keluarga.
Kesimpulan
Begitu banyak pengorbanan yang dilakukan Rasulullah SAW dalam menyebarkan Agama Islam. Pengorbanan yang dilakukan Rasulullah SAW dapat kita jadikan teladan bagi manusia. Rasullullah SAW bertekad untuk berdakwah menyebarkan Islam di tengah-tengah kaum Quraisy yang menentang ajarannya, bahkan Rasullullah SAW senantiasa mendoakan kaum Quraisy supaya mendapat petunjuk dari Allah SWT. Dengan sikap beliau tersebut, kita diajarkan untuk terus maju hingga mendapatkan apa yang dicita-citakan.
Rasullullah SAW mengajarkan umatnya untuk selalu mengingat Allah dan menghargai perbedaan dalam segala hal dimana pun dan kapan pun berada, baik itu dalam peperangan maupun kehidupannya sosial lainnya. Dalam peperangan yang dilakukan oleh Rasulullah SAW dan kaum Muslimin, kita juga diajarkan untuk bergotong-royong dalam mencapai sesuatu sesuai tujuan yang diinginkan. Kisah-kisah Rasullulah yang penuh dengan rintangan dapat kita dijadikan sebagai teladan bagi umat Islam di dunia.
Daftar Pustaka :
Arifin, Bey dan Mudhar, Yunus Ali. 2008. Riwayat Hidup Rasulullah. Surabaya: PT Bina Ilmu Offset.
Beri Komentar