Senin, 23-06-2025
  • Selamat Datang di Website Resmi MA Ar Rosyaad Balong Ringinrejo Kediri

Gebyar P5, MA Ar Rosyaad Adakan Gelar Karya “Beauty in Diversity”

Diterbitkan : - Kategori : Blog

P5 (Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila) merupakan sebuah program belajar yang berada dalam kurikulum merdeka. Kegiatan ini bertujuan membentuk pelajar Indonesia agar berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Mulai tahun ajaran 2023-2024, MA AR-ROSYAAD menggunakan kurikulum merdeka sebagai wadah pembelajaran. Pada projek P5 kali ini, MA AR-ROSYAAD mengusung tema “Kebhinekaan”. Projek tersebut dilaksanakan pada Rabu, 22 Mei 2024. Adapun yang terlibat dalam kegiatan tersebut adalah siswa siswi kelas 10 dan beberapa guru pendamping dari setiap kelompok.

Beberapa yang di tampilkan dalam proyek tema Kebhinekaan ini adalah keberagaman yang ada dalam suku dan daerah yang berbeda di Indonesia. Mulai dari membuat kliping berisikan sejarah dan keunikan dari suku-suku yang dipilih. Selain itu, setiap kelompok juga menyajikan makanan khas dari daerah tersebut, serta membuat miniatur rumah adat.

Menariknya, setiap kelompok yang terlibat mengenakan pakaian adat dari suku-suku yang telah di pilih. Sehingga kita tahu, bahwa di Indonesia ini ada banyak sekali pakaian adat yang bermacam-macam dari berbagai suku. Tidak hanya itu, mereka juga di minta untuk membuat percakapan dalam bahasa Inggris atau bahasa Arab dengan tema yang berbeda. Mereka dibebaskan untuk memilih tema yang diangkat, yang penting masih dalam seputar tema keberagaman atau kebhinekaan. Agenda terakhir pada acara ini di tutup dengan penampilan ciri khas dari adat daerah tersebut. Adapun yang ditampilkan boleh berupa tarian, permainan tradisional, lagu daerah, atau yang lain. Berikut beberapa kelompok dalam proyek P5 bertema “Bhineka Tunggal Ika”:

  1. Kelompok 1 (Suku Betawi)
    Kelompok ini memilih suku Betawi karena menurut mereka, makanan dari suku Betawi mudah dibuat. Dari bahan-bahan untuk membuat makanan juga mudah didapat. Keunikan dari kelompok 1 adalah mengenakan pakaian Abang none atau “demang” yang merupakan baju adat dari suku Betawi. Kelompok ini menyajikan makanan ketoprak dan menampilkan permainan Wak Wak Gung sebagai permainan tradisional suku Betawi. Menurut kelompok ini, apa yang mereka tampilkan pada hari ini cukup berjalan dengan baik, meskipun tadi terdapat sedikit ketidaksiapan dalam menampilkan permainan tradisional. Guru pendamping kelompok 1 adalah Bu. Titin Irzatul, S.Pd

  2. Kelompok 2 (Suku Jawa/Yogyakarta)
    Kelompok ini memilih suku Jawa daerah Yogyakarta. Menurut kelompok ini, baju adat daerah Yogyakarta mudah didapat. Selain itu bajunya terlihat simple tapi tetap unik. Pada gebyar ini, kelompok 2 memperkenalkan pakaian “Surjan”, yang termasuk bagian dari ciri khas pakaian ala adat Yogyakarta. Selain itu, kelompok 2 menyajikan makanan gudeg sebagai makanan khas daerah tersebut. Permainan tradisional yang ditampilkan ialah Cublak Cublak Suweng, yang merupakan ciri khas permainan tradisional daerah Yogyakarta. Menurut mereka, apa yang ditampilkan sudah cukup memuaskan dan berjalan sesuai rencana, hanya saja kurang puas di penyajian makanan Gudeg karena kurang pas. Guru pendamping kelompok 2 adalah Bu. Astutik, M.Pd.

  3. Kelompok 3 (Suku Mandar)
    Kelompok 3 memilih suku ini karena mencoba memperkenalkan suku daerah lain yang letaknya jauh dari Jawa, guna untuk memperlihatkan keunikan-keunikan dari suku tersebut. Kelompok ini mengenakan pakaian Pattuqduq Towaine sebagai pakaian adat dari suku mandar Sulawesi Barat. Dalam hal makanan, mereka menyajikan kue tetu. Sedangkan permainan tradisional yang ditampilkan berupa layangan lake mandar. Menurut mereka, apa yang ditampilkan hari ini sudah baik, hanya saja perlu meningkatkan kekompakan dalam berkelompok. Guru pendamping kelompok 3 adalah Bu Ari Reza Kurniawati, S.Pd.

  4. Kelompok 4 (Suku Melayu)
    Kelompok ini memilih suku Melayu. Pakaian khas yang dikenakan berupa baju kurung (perempuan) dan baju cekak musang (laki-laki). Adapun hidangan yang disajikan ialah nasi lemak. Sedangkan tarian khas ala suku Melayu yang ditampilkan berupa tari zapin. Menurut mereka, apa yang mereka tampilkan hari ini sudah baik, tapi sedikit ada ketidak kompakan antar kelompok karena persiapan yang serba mendadak. Mereka berharap kekurangan itu bisa mereka perbaiki pada puncak P5 yang akan datang yaitu pada tanggal 20 Juni 2024. Guru pendamping kelompok 4 adalah Bapak Arwan Rifa’i, M.Pd.

  5. Kelompok 5 (Suku Sunda)
    Kelompok ini memilih suku Sunda, karena mudah didapat. Pakaian yang dikenakan berupa baju kebaya (perempuan) dan baju pangsi (laki-laki). Mereka menyajikan makanan cilok dan es cincau sebagai makanan tradisional dari daerah ini. Sedangkan yang mereka tampilkan di panggung ialah lagu tokecang yang merupakan ciri khas lagu daerah suku Sunda. Menurut mereka, apa yang mereka tampilkan hari ini sudah berjalan dengan cukup baik. Guru pendamping kelompok 5 adalah Bapak Rusdiana Aziz, S.Psi.

  6. Kelompok 6 (Suku Bali)
    Kelompok ini memilih suku Bali. Adapun pakaian yang digunakan berupa kebaya ala Bali. Sedangkan makanan yang dihidangkan adalah Pisang Rai, yang juga merupakan ciri khas dari Bali. Kelompok ini juga menampilkan permainan Curik Curik. Sebuah permainan tradisional Bali yang dimainkan secara berkelompok. Permainan ini dimainkan oleh empat atau lima orang. Adapun dua orang sebagai pembuat gerbang (kiri-kanan), yang lainnya netral berbaris melingkar membentuk angka delapan melewati gerbang yang di buat. Anak yang tepat berada di tengah-tengah gerbang pada saat lagu berakhir akan di tutup dan di berikan pilihan rahasia untuk bergabung dengan kelompok gerbang kiri atau gerbang kanan. Mereka sudah cukup puas dengan apa yang mereka tampilkan hari ini. Namun kekompakan yang perlu ditingkatkan lagi. Guru pendamping kelompok 6 adalah Bapak Imam Sanusi Al Khanafi, M.Ag.

  7. Kelompok 7 (Suku Jawa)
    Kelompok ini memilih suku Jawa. Baju yang digunakan bernama batik (laki-laki) dan pesa’an (perempuan). Mereka menyajikan makanan nasi pecel sebagai makanan tradisional suku jawa. Adapun yang mereka tampilkan dipanggung berupa lagu daerah “Rek, Ayo Rek”. Menurut mereka, apa yang sudah mereka tampilkan sudah baik, hanya perlu meningkatkan kekompakan kelompok. Guru pendamping kelompok ini adalah Bapak Ahmad Wahyudi, S.Hum.

Itulah 7 kelompok yang telah menampilkan performance terbaiknya. Menurut Bu. Astutik, kegiatan ini berjalan dengan baik. Setiap kelompok juga telah mempersiapkan diri dengan matang. Sesuai pernyataan beliau ketika diwawancarai,

Kalau menurut saya, secara umum Alhamdulillah kegiatan ini, acara hari ini secara umum sudah berjalan dengan baik, menurut saya anak-anak juga mempersiapkan diri dengan baik, misalnya anak putra lebih mau bergerak dibandingkan dengan sebelum-sebelumnya mereka lebih mau terlibat. Terus secara umum mereka juga kompak, mereka kan hanya punya waktu sekitar 1 minggu lebih. Alhamdulillah mereka bisa menyiapkan itu semua, mulai dari makanan, buat resep, terus kemudian tari-tarian, permainan, membuat dialog dan sebagainya, membuat kliping, miniatur, itu mereka siapkan dalam satu minggu lebih sedikit. Alhamdulilah semuanya selesai, semuanya juga mengumpulkan tugas itu dengan baik”.

Beliau juga berharap untuk kedepannya, kegiatan akan dikondisikan lebih awal, karena ini adalah pengalaman tahun pertama pasti akan banyak catatan-catatan yang akan segera ditindaklanjuti nanti tahun depan insyaallah akan lebih baik lagi. Seperti yang beliau katakan,

“Untuk harapannya, apa-apa yang menjadi catatan-catatan hari ini, nanti kita evaluasi, kita buat rencana tindak lanjut untuk gelar karya yang akan datang. Setelah ini nanti kan ada puncak P5 tanggal 20. Rencananya puncak P5 tanggal 20 itu nanti adalah gabungan dari beberapa tema pada tahun ini yaitu tema hidup berkelanjutan, kewirausahaan, dan tema bhinneka tunggal Ika nanti kita gabung jadi satu dan insyaallah akan dilihat oleh seluruh wali murid pada saat pengambilan raport. Nanti hari ini dan kemarin kita evaluasi nanti evaluasi itu kita jadikan proyeksi untuk pelaksanaan puncak tema tanggal 20 Juni”. Imbuh beliau yang sekaligus menjadi penutup wawancara. (Red_Binti)

1 Komentar

Niswatus syarifah
Rabu, 22 Mei 2024

Mantaap…..dengan adanya P5 sedikit banyak potensi potensi yang ada dalam diri siswa muncul dan dapat terakomodir dengan baik, harapan ke depan akan memunculkan lebih variatif dalam menggali potensi siswa dan tentunya gass polll….. Maju, semangat, dan sukses

Balas

Beri Komentar

Balasan

Video Terbaru

Info Sekolah

MA AR ROSYAAD

NSPN : 20580003
Jl Marabunta 327 Balong Ringinrejo Kediri
TELEPON +6285815382770
EMAIL ma.arrosyaad327@gmail.com
WHATSAPP +62-85815382770