Anda ada di : Beranda - Blog - Acara Tahunan, MA Ar Rosyaad Adakan Bimbingan Manasik Haji
Acara Tahunan, MA Ar Rosyaad Adakan Bimbingan Manasik Haji
Diterbitkan : Sabtu, 14 Juni 2025 - Kategori : Blog
Madrasah Aliyah Ar Rosyaad Balong, Ringinrejo, Kediri mengadakan bimbingan manasik haji di sekitar lingkungan yayasan pondok pesantren Ar Rosyaad. Kegiatan ini dilaksanakan hari Sabtu, 14 Juni 2025. Peserta bimbingan tidak hanya siswa-siswi Aliyah, melainkan dari tingkatan RA dan MI di bawah naungan yayasan.
Gema takbir dan talbiyah memenuhi setiap sudut lingkungan yayasan. Bukan untuk pemberangkatan haji sesungguhnya, melainkan untuk bimbingan manasik haji. Bimbingan ini untuk memberikan pemahaman yang lebih utuh tentang materi fiqih bab ibadah haji, yang selama ini sudah diajarkan secara ta’lim (transfer of knowledge). Sehingga perlu diajarkan secara tadris (mempraktikkan hasil teori yang sudah diajarkan di kelas). Tentu dengan agenda seperti ini menambah pengetahuan secara komprehensif bagi siswa-siswi. Di lain sisi, bimbingan manasik secara tidak langsung menanamkan nilai-nilai keislaman, karakter, dan dorongan kuat sebagai bekal untuk menyempurnakan rukun islam ke-lima, yakni ibadah haji di masa mendatang.
Sebelum praktik manasik, siswa-siswi sudah mengantongi bekal dengan adanya stadium general di beberapa hari sebelum pelaksanaan. H. Tontowi Jauhari, selaku ketua yayasan ponpes Ar Rosyaad dan Kasubag Kemenag Kabupaten Kediri telah memberikan pengarahan dengan baik demi kelancaran kegiatan tersebut. Segudang ilmu dan pengalamannya selama menjadi pembimbing haji di Kabupaten Kediri diajarkan secara gratis. Guna menambah khazanah fiqih, khususnya terkait bab haji.
Dengan bimbingan amirul hajj (sebagai pembina haji) dan para guru (sebagai pendamping), peserta manasik sangat antusias mengikuti setiap tahapan yang disimulasikan dengan detail, seolah-olah benar-benar berada di Tanah Suci. Adapun denah dan rangkaian kegiatan haji sebagai berikut,
Miqat (titik awal untuk mengenakan pakaian ihram, berniat, dan mulai menjalankan rangkaian ibadah). Miqat disimulasikan berada di halaman RA Ar Rosyaad. Dengan mengenakan pakaian ihram sederhana, mereka mengucapkan niat haji, menandai dimulainya larangan-larangan ihram. Suasana khusyuk dan penuh harapan terpancar dari wajah-wajah peserta, menunjukkan keseriusan dalam mengikuti setiap prosesi.
Wuquf di Arafah (berdiam diri atau berhenti di Padang Arafah pada tanggal 9 Dzulhijjah). Simulasi ini dilaksanakan di halaman Masjid Ar Rosyaad. Area ini disulap menjadi Padang Arafah mini, tempat para jamaah haji melakukan perenungan diri, berzikir, dan memanjatkan doa. Para siswa tampak khusyuk mendengarkan tausiyah dan ceramah singkat tentang makna Wuquf, pentingnya taubat, dan harapan akan ampunan Allah SWT. Momen ini menjadi puncak dari manasik, para peserta diajak untuk meresapi esensi ibadah haji, yaitu mendekatkan diri kepada Sang Pencipta.
Muzdalifah (area terbuka yang terletak antara Arafah dan Mina), perjalanan dilanjutkan menuju halaman MI Ar-Rosyad, yang berfungsi sebagai simulasi Muzdalifah. Di sini, para peserta diajarkan cara mengumpulkan kerikil untuk persiapan melempar jumrah. Suasana cair namun tetap tertib mewarnai prosesi ini, para siswa-siswi berinteraksi dan belajar bersama dalam suasana yang menyenangkan.
Melempar Jumrah di Aqabah (rangkaian haji yang dilakukan di Mina). Peserta akan melempar tujuh batu kerikil ke arah tiang jumrah. Ritual ini dilakukan pada tanggal 10 Dzulhijjah. Adapun lapangan barat MA Ar Rosyaad menjadi lokasi simulasi melempar jumrah di Aqabah. Dengan target yang disimulasikan sebagai jumrah, siswa-siswi secara bergantian melempar kerikil, melambangkan penolakan terhadap godaan setan. Prosesi ini tidak hanya melatih ketangkasan, tetapi juga mengajarkan arti kesabaran dan keteguhan dalam menghadapi godaan.
Tahalul Ula. Merupakan rukun haji yang menandai berakhirnya sebagian larangan ihram setelah jemaah haji melakukan dua dari tiga amalan utama haji, yaitu melempar jumrah Aqabah, menyembelih hewan kurban, dan mencukur rambut. Adapun simulasi tahalul ula di lapangan barat MA Ar Rosyaad, para siswa-siswi melaksanakan Tahalul Ula. Simulasi pencukuran rambut menjadi simbol pelepasan dari beberapa larangan ihram. Peserta dengan antusias mengikuti arahan, memahami bahwa ini adalah bagian penting dari rangkaian ibadah haji.
Thawaf Ifadah. Thawaf ini juga dikenal sebagai thawaf ziarah atau thawaf haji, dan merupakan tanda bahwa jamaah telah menyelesaikan rangkaian ibadah haji. Lapangan voli MA Ar Rosyaad diubah menjadi miniatur Masjidil Haram untuk simulasi Thawaf Ifadah. Peserta berbaris dengan rapi. Satu persatu mengelilingi replika Ka’bah sebanyak tujuh kali dengan penuh kekhusyukan. Gerakan thawaf mengajarkan tentang kesatuan umat Muslim dan ketaatan kepada Allah SWT.
Sa’i. Kegiatan ini dilaksanakan tidak jauh dari lokasi thawaf, yakni di lapangan voli yang disimulasikan sebagai bukit Shafa dan Marwah. Para peserta berjalan dan berlari kecil di antara dua titik yang disimulasikan sebagai Bukit Shafa dan Marwah, mengenang perjuangan Siti Hajar mencari air. Prosesi ini mengajarkan tentang kesabaran, kegigihan, dan keyakinan akan pertolongan Allah.
Tahalul Tsani. Penyempurnaan Ibadah di lapangan barat MA Ar Rosyaad. Tahalul Tsani disimulasikan sebagai penanda selesainya seluruh larangan ihram. Prosesi ini melengkapi rangkaian ibadah haji, di mana para peserta telah menunaikan seluruh rukun dan wajib haji.
Mabit di Mina. Kegiatan ini disimulasikan di lapangan barat MA Ar Rosyaad. Meskipun sederhana, area ini diatur sedemikian rupa agar peserta dapat merasakan suasana Mabit, di mana peserta dapat beristirahat sejenak sambil berzikir dan memperbanyak ibadah.
Thawaf Wada’. Perpisahan dengan Baitullah. Sebagai penutup rangkaian manasik, simulasi Thawaf Wada’ dilaksanakan di lapangan voli MA Ar Rosyaad. Ini adalah thawaf perpisahan, di mana para peserta melakukan putaran terakhir mengelilingi replika Ka’bah dengan perasaan haru dan penuh harapan untuk dapat menunaikan ibadah haji yang sesungguhnya di masa depan.
Bimbingan manasik haji berhasil menciptakan pengalaman yang berharga. Lebih dari sekadar simulasi fisik, kegiatan ini menanamkan nilai-nilai keislaman, memperkuat ukhuwah islamiyah, dan membangkitkan kerinduan untuk menjadi tamu Allah SWT di Tanah Suci suatu saat nanti. Semoga dengan bimbingan ini seluruh peserta dapat mengamalkan ilmu yang sudah diajarkan dan mudah-mudahan mampu menunaikan ibadah haji yang sesungguhnya. (Red. Dayu Sekar Wangi)
1 Komentar
Binti Rosidah
Sabtu, 14 Jun 2025
Masyaallah tulisannya makin bagus. tetap semangat adik-adik
Masyaallah tulisannya makin bagus. tetap semangat adik-adik
Beri Komentar