Jumat, 08-08-2025
  • Selamat Datang di Website Resmi MA Ar Rosyaad Balong Ringinrejo Kediri

Tradisi Brokohan di Blitar, Sambut Hari Lahirnya Pancasila

Diterbitkan :

By Muh. Imam Sanusi Al Khanafi

Dalam rangka memperingati hari lahirnya Pancasila pada tanggal 1 Juni 2024, tradisi yang hingga sekarang masih eksis dilakukan oleh warga Blitar diantaranya Brokohan. Tradisi ini dilakukan oleh warga kanigoro. Masyarkat berbondong-bondong dengan membawa sajian makanan berupa nasi tumpeng atau berkat. Penyajian makanan tidak harus mewah. Yang terpenting menu yang disuguhkan ada. Inti dari kegiatan ini sebagai sarana rasa syukur kepada sang pencipta atas lahirnya dasar negara Indonesia yaitu Pancasila.

Tradisi Brokohan bisa dikatakan dengan bancaan. Kata Brokohan diambil dari bahasa arab barakah (ngalap berkah). Dalam tradisi Jawa brokoh merupakan nampan bambu bulat yang fungsinya untuk meletakkan nasi kenduri (Istiana dan Indrojarwo: 2016). Masyarakat dahulu mengadakan tradisi ini dengan mengundang tetangga atau orang terdekat untuk diajak berdo’a dan diakhiri dengan makan Bersama.

Pemaknaan Brokohan juga bisa dikatakan sebutan yang digunakan saat bayi baru lahir 1 hari dengan penguburan ari-ari (plasenta). Masyarakat Jawa menyebut ari-ari dengan sedulur papat limo pancer. Ari-ari sangat berperan penting dalam jalur hidup si Ibu kepada Janin. Karena berguna untuk mengirimkan makanan dan oksigen dari darah si ibu kepada janin (Della Rizkiyana, 2023).

Bertepatan hari lahirnya Pancasila, merupakan momentum yang tepat bagi warga Blitar untuk memperingatinya dengan tradisi Brokohan. Kelahiran Pancasila dianggap sebagai anugerah dan karunia dari sang pencipta, dan melalui ritual selamatan bertujuan supaya negara Indonesia senantiasa mendapat perlindungan dari-Nya. Menjadi negara gemah ripah loh jinawi (kekayaan alam yng melimpah) dan toto Tentrem karto raharjo (keadaan negara yang tentram, damai, dan Sentosa).

Dalam jurnal ICONITIES (International Conference on Islamic Civilization and Humanities (Azizah Nur Laili: 2023), makanan yang dibawa dalam tradisi Brokohan memiliki simbol makna tertentu. Pertama, Urap-urap. Urap berasal dari kata urip yang maknanya hidup. Sajian ini sebagai pelengkap tumpeng. Urap-urap terdiri dari beberapa sayuran, seperti bayam, kacang Panjang, dan tauge yang dicampur dengan parutan kelapa. Menariknya, ada beberapa makna yang terkandung didalamnya. Bayam disimbolkan kehidupan yang aman dan damai. Kacang Panjang disimbolkan agar manusia selalu berfikir Panjang sebelum bertindak dan juga melambangkan Panjang umur. Tauge melambangkan kreativitas tinggi.

Kedua, telur rebus. Sebagai simbol kelahiran yang akan memulai menuju kehidupan yang lebih baik. Telur rebus ada dua warna, kuning dan putih. Warna putih sebagai simbol kesucian. Sedangkan kuning menggambarkan hati yang bijaksana. Ketiga, sambel goreng. Sebagai pelengkap sajian. Supaya lebih nikmat. Keempat, ayam. Disimbolkan supaya tidak tamak. Ayam tidak makan semua makanan. Melainkan memilih makanan yang menurutnya baik. Manusia juga seperti itu, bisa memilih mana yang baik atau buruk.

Pemaknaan setiap makanan yang disuguhkan dalam tradisi ini tidak sembarangan. Tiap hidangan yang disediakn memiliki pesan dan do’a. Agar hajat yang diharapkannya dikabulkan oleh sang pencipta. Sebelum acara dimulai, biasanya tokoh agama setempat memulainya dengan mukadimah beserta penjelasan filosofi tiap hidangan yang disuguhkan. Kemudian dilanjutkan dengan tawasul, tahlil, dan diakhiri dengan do’a. Setelah itu makanan dibagikan kepada warga yang menghadirinya untuk disantap bersama-sama.

Tradisi Brokohan merupakan tradisi Jawa yang perlu di budayakan. Banyak nilai-nilai yang terkandung dalam tradisi ini. Pertama, sebagai bentuk rasa Syukur kepada sang pencipta atas Rahman dan Rahim yang diberikan oleh-Nya. Agar Indonesia menjadi negara baldatun tayyibatun wa rabbun Ghafur (negeri yang baik dengan Allah yang maha ghafur). Sehingga akan terwujud negeri yang diberkahi dan diampuni oleh-Nya. Kedua, menciptakan kerukukunan. Sehingga munculnya kerekatan talipersaudaraan antar sesama manusia. Wallahu a’lam

Baca juga BELAJAR MEMAHAMI TIPE HUBUNGAN MANUSIA  ALA JURGEN HABERMAS

0 Komentar

Beri Komentar

Balasan

Penulis : ma-arrosyaad.sch.id

Tulisan Lainnya

Oleh : ma-arrosyaad.sch.id

Strategi Dakwah Sunan Kalijaga

Oleh : ma-arrosyaad.sch.id

Menulis Butuh Proses dan Perjuangan

Video Terbaru

Info Sekolah

MA AR ROSYAAD

NSPN : 20580003
Jl Marabunta 327 Balong Ringinrejo Kediri
TELEPON +6285815382770
EMAIL ma.arrosyaad327@gmail.com
WHATSAPP +62-85815382770