Senin, 23-06-2025
  • Selamat Datang di Website Resmi MA Ar Rosyaad Balong Ringinrejo Kediri

Ujian Ubudiyah: Kajian dari Teoritis Menuju Praktis

Diterbitkan : - Kategori : Blog / Blog Guru

By. Muh. Imam Sanusi al Khanafi

Di madrasah, pendidikan berbasis Agama merupakan tempatnya. Penulis kurang yakin apabila era modernisasi memandang eksistensi madrasah menyatakan lambang keterbelakangan. Sebaliknya, madrasah memiliki kontribusi yang sangat penting bagi masyarakat pribumi dalam membentuk masyarakat agamis, mengerti huruf, dan paham akan pentingnya kultur budaya. Selama ini, madrasah masih peka terhadap tuntutan zaman dan perannya dalam segala aspek kehidupan. Aktivitas Pendidikan madrasah sudah di desain secara fleksibel untuk menghadapi setiap tantangan di era modernisasi, dengan jargonnya,” al muhafadzatu ala qadimi ash-shalih wal akhdzu bil jadidi al ashlah.” Prinsip percaya diri yang ditanamkan madrasah merupakan kunci untuk menggapai keberhasilan visi dan misi.

Dalam kurikulum pendidikan, kajian teoritis menurut hemat penulis sudah final. Hampir setiap hari siswa-siswi digembleng dengan aneka kajian teoritis, baik dalam kajian umum ataupun agama. Sistem pendidikan tidak cukup bila memfokuskan teoritis. Lebih dari itu, kurikulum madrasah harus berani untuk menampilkan dari segi aplikatif. Salah satu madrasah yang berusaha mengembangkan model ini disetiap lini mata pelajaran ialah Aliyah Ar Rosyaad.

Pada hari senin dan selasa (27/28 Mei 2024), Madrasah Aliyah Ar Rosyaad mengadakan sumatif akhir Tahun (SAT) dengan berbasis praktik. Diantara materi yang diujikan dengan cara aplikatif ialah Shalat Jama’ Qoshor dan Istikhoroh. Model ujian tersebut dilaksanakan bagi tingkatan kelas 10 dan 11, baik dari jurusan Ilmu-ilmu Keagamaan ataupun Ilmu-ilmu Sosial. Ujian seperti ini sangatlah penting. Guna mengembangkan wawasan peerta didik untuk mengukur kemampuannya dalam menguasai materi yang diujikan. Hal ini dengan tujuan agar ilmu yang dikuasainya bisa diimplementasikan dalam kehidupan Masyarakat.

Pendidikan ini merupakan lanjutan dari pendidikan teoritis, yakni kajian kitab fiqh, atau dalam dunia pesantren terkenal dengan kitab Taqrib, fatkhul Qarib, mui’in (jenjang aliyah), dll. Setelah kajian teoritis khatam, tentu bila tidak ditabrakkan dengan berbagai kasus di lingkungan masyarakat, wawasan siswa-siswi hanya sekedar dalam ruang lingkup teks (tekstualis). Berbeda dengan kajian praktek, mereka mampu mengkontekstualkan kajian teks dalam kehidupan sosial. Praktik ubudiyah merupakan solusi untuk menambah wawasan peserta didik dalam ilmu hal.

Dalam ujian ini, peserta didik juga mendapat arahan dari penguji pasca praktik selesai. Mereka jangan sampai melupakan amaliyah-amaliyah yang telah di tarbiyahkan oleh bapak-ibu guru. Mereka harus menjadi agen of change, yang memiliki peran penting dalam menuntun masyarakat dengan cara beragama yang benar. Aturan-aturan agama apabila dipegang oleh pakarnya, maka Islam terkesan indah. Sebaliknya, bila Islam sampai dipegang selain pakarnya, Islam terkesan kaku dan keras.

Pendidikan praktik ubudiyah memberikan manfaat bagi peserta didik. Selain itu, kajian ini menunjukkan eksistensi kurikulum pendidikan lebih gagah. Suatu ilmu akan lebih gagah dan berkembang apabila diimplementasikan dalam kehidupan masyarakat. Darinya, kita bisa mengambil pelajaran bila suatu ilmu pasti membutuhkan pengamalan. Untuk itu, semakin kita dihadapkan suatu masalah, ilmu semakin bertambah, dan kita juga lebih dewasa dalam menyikapinya. Wallahu a’lam

Baca Juga URGENSI PENELITIAN SANAD

1 Komentar

Selasa, 28 Mei 2024

👏👏👏👏👍👍

Balas

Beri Komentar

Balasan

Video Terbaru

Info Sekolah

MA AR ROSYAAD

NSPN : 20580003
Jl Marabunta 327 Balong Ringinrejo Kediri
TELEPON +6285815382770
EMAIL ma.arrosyaad327@gmail.com
WHATSAPP +62-85815382770